POLITEKNIK KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:
Serda Ryan Yudha Kuntara. (20190431-E)
Serda Adri Novendra. (20190432-E)
Serda Della Kariska Ardiansya. (20190433-E)
Serda Rizal Indrawan. (20190434-E)
Serda Arief Rahman Bintoro. (20190435-E)
TEKNIK KOMUNIKASI D4 ANGKATAN IV
BATU, Juni 2021
KELOMPOK 3
DESAIN DRONE HEXACOPTER
1. Tujuan
: Agar bintara siswa mampu membuat
desain drone menggunakan aplikasi 3ds Max
2. Alat
dan Bahan :
a.
Laptop;
b.
Aplikasi 3DS MAX.
3. Dasar
teori
:
Pengertian UAV (Unmanned aerial vehicle)
Secara
umum, Drone merupakan sebuah kendaraan udaha tanpa awak. Bentuk Drone
menyerupai pesawat terbang atau juga helikopter dalam ukuran kecil yang dapat
di operasikan tanpa dikendarai oleh awak atau pilot. Alat canggih ini
menggunakan remote control untuk dapat mengontrol Drone saat terbang di udara.
Oleh sebab itu banyak anggota militer yang memanfaatkan alat canggih ini untuk
dapat menyelesaikan berbagai macam misi yang mempunyai resiko tinggi untuk
pesawat yang dikendarai oleh pilot.
Secara
umum, ada dua jenis drone, yaitu fixed wing dan multi-rotor (multi-motor).
Fixed wing drone, memiliki bentuk dan bekerja dengan prinsip-prinsip yang sama
dengan pesawat terbang. Motornya diletakkan horizontal, sehingga
baling-balingnya dapat menggerakkan badan drone secara horizontal pula. Sayap
dan badan drone dibuat aerodinamis, untuk mendapat daya angkat optimal pada
saat drone bergerak horizontal.
Multi-rotor
drone bekerja dengan prinsip-prinsip yang sama dengan helikopter. Motornya
diletakkan vertikal, sehingga baling-balingnya dapat membuat daya angkat
(thrust) secara vertikal pula. Drone multi-rotor inilah yang menjadi fokus
pembahasan pada tulisan ini. Meski alat canggih ini pada awalnya hanya di
gunakan oleh anggota militer saja, kini alat ini telah banyak digunakan oleh
seluruh pihak secara meluas. Badan pemerintahan juga memanfaatkan alat canggih
ini untuk dapat menghubungkan intelejen dengan pertanahan. Namun saat ini untuk
masyarakat awam sekalipun juga sudah dapat menggunakan Drone.
Drone
khusus untuk militer hanya dapat digunakan oleh pihak militer atau badan
pemerintahan sedangkan Drone komersial biasanya dipasarkan di beberapa toko
secara meluas dan dapat digunakan oleh seluruh masyarakat umum.
Untuk
ukuran Drone khusus militer atau badan pemerintah biasanya berukuran lebih
besar dan bahkan dilengkapi dengan adanya persenjataan guna mempertahankan alat
canggih tersebut dari serangan. Tentunya sangat berbeda dengan ukuran untuk
komersial yang dibuat lebih kecil dan ringan. Kemudian pada umumnya alat
canggih ini menggunakan baterai yang apabila isi dayanya habis harus segera
diisi atau di-charge. Namun biasanya ada juga beberapa jenis yang menyediakan
baterai ekstra agar drone dapat terbang lebih lama lagi.
Fungsi Kegunaan Drone
Pihak
militer menggunakan alat canggih ini untuk dapat melakukan berbagai macam
aktifitas intelejen yaitu dapat memonitor seluruh wilayah yang sangat berbahaya
melalui udara tanpa harus mengirimkan pesawat berpilot. Kemudian kegunaan Drone
untuk badan pemerintah biasanya digunakan sebagai alat pemetaan menggunakan
jalur udara. Drone juga dimanfaatkan
oleh perusahaan-perusahaan agar dapat digunakan untuk membawa atau mengantarkan
barang. Fungsi lainnya dari Drone tidak hanya itu saja, alat ini juga
dimanfaatkan untuk mengambil potret gambar atau video dengan memanfaatkan
fasilitas kamera yang diambil dari ketinggian kemudian juga dapat digunakan
untuk pembuatan film.
4. Komponen
pada UAV.
1)
Kerangka (Frame)
Sebuah drone memerlukan
kerangka atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai frame ataupun rig. Kerangka
drone 4-motor, biasanya menyerupai huruf "x" ataupun tanda
"+". Keempat motor terpasang pada ujung-ujung kerangka tersebut.
Perbedaan utama antara keduanya adalah ke arah ke mana "muka" dari
pengendali utama atau flight controller menghadap. Gambar berikut dapat
memberikan ilustrasi perbedaan antara keduanya.
2)
Motor dan Baling-baling (Motors and Propellers)
Motor
dan baling-baling adalah penggerak utama yang mengakibatkan drone dapat terbang
di udara. Drone 4-motor memiliki 2 motor yang menggerakkan baling-baling searah
jarum jam (clockwise - cw). Dan 2 motor lainnya lagi menggerakkan berlawanan
arah jarum jam (counter-clockwise - ccw).
Mengapa
demikian? Karena, poros di mana motor dan baling-baling terpasang, dan bergerak
ke satu arah, akan cenderung berputar berlawanan arah gerakan baling-baling
tersebut, sesuai prinsip momen torsi dalam hukum fisika.
Dalam
hal ini, 2 motor yang menggerakkan baling-baling searah jarum jam akan
cenderung mengakibatkan timbulnya momen torsi pada kerangka drone untuk
berputar berlawanan arah jarum jam. Sementara itu, 2 motor lainnya yang memutar
baling-baling berlawanan arah jarum jam juga mengakibatkan timbulnya momen
torsi pada kerangka drone, tapi ke arah sebaliknya. Pada akhirnya, keempat
motor yang menggerakkan baling-baling sesuai penjelasan sebelumnya, akan saling
menghilangkan momen-momen torsi yang mereka ciptakan sendiri.
3) Pengendali Utama (Flight Controller atau Main
Controller)
Pengendali Utama, dikenal dalam bahasa Inggris
sebagai flight controller (FC) ataupun main controller (MC), merupakan komputer
mini yang dipasang sebagai pengendali utama sebuah drone. Dia bertugas
mengumpulkan dan mengelola informasi ketinggian, kecepatan, arah, kemiringan
dan lain-lain dan mengusahakan agar drone tetap dalam keadaan yang sesuai
dengan yang diharapkan.
4) Pengendali Kecepatan Elektronik
(Electronic Speed Controller - ESC)
Dalam suatu ketika, flight controller dapat
memerintahkan 2 motor di sebelah kiri untuk berputar lebih cepat dari 2 motor
lain di sebelah kanannya, untuk membuat drone "bergulir" (rolling) ke
kanan. Hal ini terjadi ketika flight controller mengirim sinyal untuk menambah
kecepatan berputar, kepada Pengendali Kecepatan Elektronik, atau ESC -
Electronic Speed Controller, yang terhubung dengan motor-motor di sebelah kiri. Dengan demikian dapat dipahami bahwa ESC
menerjemahkan sinyal dari flight controller untuk menambah atau mengurangi daya
sebuah motor yang terhubung dengannya.
5) Radio Controller (RC), Transmitter dan
Receiver
Pengendali
jarak jauh dengan menggunakan frekuensi radio, atau lebih dikenal dengan nama
radio controller (RC)saja, mutlak diperlukan untuk mengendalikan drone 4-motor.
Pengendali ini memerlukan alat pemancar atau transmitter dan penerima atau
receiver. Pemancar selalu ada di tangan Anda, sang pengendali drone, sementara
penerima dipasang pada drone dan terhubung langsung dengan Pengendali Utama,
flight controller.
Radio
controller yang diperlukan untuk mengendalikan drone membutuhkan minimal 4
kanal atau channels untuk berkomunikasi dengan drone. Masing-masing channel
dipakai untuk mengendalikan: throttle atau lift, yaw atau rudder, pitch atau
elevator dan roll atau aileron.
6) Baterai Lipo
Sebuah
drone, tidak lengkap tanpa adanya baterai. Baterai yang paling umum dipakai
sekarang ini adalah baterai Lithium-ion Polymer, atau lebih sering disingkat
sebagai Li-Po atau Lipo saja. Baterai Lipo ini sangat populer di dunia Radio
Controller, termasuk drone dalam 5 tahun terakhir ini. Umumnya, setiap sel
baterai Lipo memiliki daya nominal sebesar 3.7 Volt. Jika sebuah drone
membutuhkan daya yang besar, karena motor-motornya yang berdaya besar atau
karena berat total drone besar, maka diperlukan baterai dengan daya yang besar
pula. Dengan demikian diperlukanlah baterai dengan jumlah sel 2 sampai dengan 6
sel. Total daya listrik yang dibawa berkisar dari 7.4 sampai 22.2 Volt.
Indikator jumlah sel dalam sebuah baterai Lipo ditampilkan dalam satuan
"S". Misalnya baterai dengan 2 sel, berindikasi "2S", 3 sel
dengan "3S", 4 sel dengan "4S" dan seterusnya.
5. Langkah
Langkah Percobaan.
a.
Penyiapan alat dan komponen yang digunakan untuk percobaan;
b.
Gunakan laptop ataupun Pc untuk membuat program menggunakan 3DS
MAX;
c. Tambahkan Vray ke project yang sudah di
buat;
d.
Setelah selesai save project dan upload di blog yang telah di
buat.
6. Analisa Percobaan:
1. Gambar desain :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar